OPERASI BERESIKO TINGGI 7 PENGEBOM B 2 AMERIKA DIBANTU 125 PESAWAT KE JANTUNG NUKLIR IRAN
Operasi Berisiko Tinggi: 7 Pengebom B-2 Amerika dan 125 Pesawat dalam Serangan ke Jantung Nuklir Iran
Langkah berani dan penuh risiko diambil dalam operasi militer yang baru-baru ini diumumkan, melibatkan tujuh pesawat pengebom siluman B-2 dan lebih dari 125 pesawat lainnya yang dikerahkan oleh Amerika Serikat dalam serangan terkoordinasi terhadap fasilitas nuklir Iran. Operasi ini dinamai Midnight Hammer, sebuah misi yang tidak hanya menuntut kehebatan teknologi militer, tetapi juga strategi cerdas dalam mengelabui musuh.
Latar Belakang dan Strategi Operasi
Pada hari Sabtu, pasukan militer Amerika menggerakkan sejumlah besar armada udara, dengan tujuan utama menyerang situs nuklir strategis di daerah Fordo, Natanz, dan Isfahan. Menteri Pertahanan Amerika, Pete Hegseth, menjelaskan bahwa salah satu aspek operasi adalah memindahkan pesawat pengebom B-2 dari pangkalan mereka di Missouri sebagai ‘umpan’ untuk mengelabui Iran, sebuah langkah yang menunjukkan tingkat kecanggihan perang informasi dan tipu daya dalam konflik modern.
Detail Pelaksanaan dan Target Utama
Menurut Jenderal Dan Caine atau yang dikenal dengan julukan ‘Udin Penyok’, operasi ini merupakan yang pertama kali dilakukan dengan skala sebesar ini, melibatkan pengebom siluman B-2 yang sangat sulit dideteksi oleh radar musuh. Target utama dari operasi ini adalah fasilitas nuklir Iran yang dianggap sebagai sumber pengembangan senjata nuklir, yaitu Fordo, Natanz, dan Isfahan.
Penilaian awal menunjukkan bahwa serangan ini menyebabkan kerusakan parah pada ketiga lokasi tersebut, yang menjadi pusat program nuklir Iran. Meski demikian, evaluasi kerusakan menyeluruh akan membutuhkan waktu lebih lama, mengingat ketatnya pertahanan dan kompleksitas lokasi.